Sejarah Iedul Qurban
( Kultum Jum’at )
Kata
Idul-Adha yang terdiri dari dua kata itu berasal dari bahasa Arab. Kata
pertama Idul berasal dari kata “aada-ya’uudu-awdatan wa ‘iidan” yang
berarti kembali. Sedangkan Adha adalah kata kerja yaitu
“Adha-Yudhii-udhiyatan” yang berarti berkorban. Dengan demikian, idul
adha adalah suatu perayaan yang dilakukan oleh ummat sebagai tekad untuk
kembali kepada semangat pengorbanan. Pada hari ini diperingati
peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim yang bersedia untuk
mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, yang kemudian digantikan
oleh-Nya dengan domba.
Pada suatu hari, Nabi Ibrahim AS
menyembelih kurban fisabilillah berupa 1.000 ekor domba, 300 ekor sapi,
dan 100 ekor unta. Banyak orang mengaguminya, bahkan para malaikat pun
terkagum-kagum atas kurbannya. “Kurban sejumlah itu bagiku belum
apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak lelaki, pasti akan aku
sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nya,” kata Nabi Ibrahim
AS, sebagai ungkapan karena Sarah, istri Nabi Ibrahim belum juga
mengandung. Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar,
budaknya yang negro, yang diperoleh dari Mesir. Ketika berada di daerah
Baitul Maqdis, beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang
anak, dan doa beliau dikabulkan Allah SWT. Ada yang mengatakan saat itu
usia Ibrahim mencapai 99 tahun. Dan karena demikian lamanya maka anak
itu diberi nama Isma’il, artinya “Allah telah mendengar”. Sebagai
ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra, seolah Ibrahim
berseru: “Allah mendengar doaku”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar